Jumat, 12 September 2008

Kegigihan yang menghasilkan


Saya mulai membentuk kelompok mastermind pada tahun 2001, setelah menghadiri satu kelas tentang melakukan mastermind. Sejak saat itu, saya berhenti dari pekerjaan dan memulai dua usaha.

Awalnya sangat susah. Ketika saya membentuk mastermind yang pertama, kelompok itu hanya bertahan selama tiga bulan. Setelah mengikuti kelas tersebut, semua mempunyai motivasi yang tinggi. Kami bertemu setiap minggu, melakukan brainstorm untuk berbagai macam ide bisnis. Pada akhirnya kami memutuskan satu ide dan menjalankannya! Pada saat itulah hal-hal mulai berjalan kearah yang salah.

Sewaktu kami mulai mengerjakan ide bisnis itu, satu anggota mulai mempertanyakan mungkin-tidaknya ide tersebut. Itulah saat keharmonisan kelompok ini mulai terpecah. Seorang anggota lain mengeluh bahwa dialah yang mengerjakan hampir semua pekerjaan. Tidak lama kemudian, kenyataan melanda pemikiran kami. Semua anggota sangat sibuk dengan pekerjaan mereka (atau itu hanyalah sebuah alasan?). Kami sangat sibuk sehingga sangat sulit mencari waktu untuk bertemu. Kemudian kami mengadakan pertemuan terakhir, ketika kami akhirnya berhasil meyakinkan diri kami bahwa ide bisnis tersebut tidak dapat berjalan. Itulah akhir dari pengalaman mastermind saya yang pertama.

Sejak itu, saya belajar bahwa saya harus berhati-hati dalam memilih kelompok mastermind. Saya harus mencari orang-orang yang sudah berada di dalam industri yang sama dengan bisnis saya sehingga saya dapat menggunakan network mereka yang sudah ada dan kelebihan-kelebihan mereka semntara saya tinggal menambahkan kepandaian saya.

Kesuksesan kelompok mastermind saya yang pertama bermula pada tahun 2003 yakni dua tahun kemudian! Kegigihan memang menghasilkan . Sungguh-sungguh menghasilkan. Kali ini, saya ingin memulai bisnis distribusi. Kelompok mastermind saya adalah sekelompok orang-orang dengan pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang distribusi. Menemukan tim yang tepat membuat semuanya berjalan dengan mudah.

Bisnis ini bermula dengan lancar dan dalam waktu yang singkat dapat bekerja dengan sendirinya, terutama karena saya menggunakan network bisnis yang sudah ada dari rekan-rekan. Hal ini memberi saya waktu lebih banyak untuk menjajaki kesempatan bisnis lain. Sejak saat itu, saya jarang melakukan hal-hal sendirian karena dengan mastermind membuat segalanya lebih mudah, kebih baik, dan lebih cepat.

Saya baru menyadari bahwa mastermind dapat dilakukan tanpa pertemuan tatap muka langsung, karena adanya internet! Ketika saya memualai situs web saya, www.subconscious-secrets.com, saya benar-benar kehabisan idea apa yang akan saya tulis. Lalu saya mulai meminta pelanggan newsletter saya untuk mengajukan pertanyaan kepada saya dan berinteraksi dengan saya. Hasilnya menakjubkan. Saya dapat mencapai banyak hal dengan waktu yang lebih sedikit.

Mastermind membolehkan saya untuk melakukan lebih banyak dengan lebih sedikit (MORE WITH LESS). Beberapa pelajaran yang saya dapatkan dari melakukan mastermind:
1. Keharmonisan adalah kunci penting. Harus ada agenda yang ingin dicapai bersama, sebuah tujuan bersama.
2. Semua anggota tidak boleh mementingkan diri sendiri. Jangan bekerja dengan sekelompok orang yang tidak memiliki banyak uang, atau orang dengan mentalitas mempunyai banyak uang. Orang tipe inilah yang selalu berpikir “Bagaimana saya dapat mendapatkan lebih dari anda?” bukannya “Bagaiman kita dapat mendapatkan lebih banyak sebagai satu keutuhan?”
3. Jadilah seorang yang mau mengerjakan sesuatu yang lebih dan berkontribusi lebih banyak. Seseorang harus melakukan apa yang dikatakan dulu sebelum yang lain dapat mengikutinya.

Oleh: Kenneth Koh
Dikutip dari buku Meet & Grow Rich by Joe Vitale dan Bill Hibbler
Dikutip oleh Sony Trigiantoro , co founder Eksportir Produk Indonesia

Tidak ada komentar: